PEMALANG Liputan24times– Ratusan siswa kelas IX SMPN 6 Pemalang tidak dapat menahan air mata mereka saat melantunkan lagu “Sampai Jumpa” karya Endank Soekamti dalam sebuah flashmob yang tak terduga. Momen perpisahan yang penuh haru ini berlangsung ketika para siswa berjejer bergandengan tangan membentuk formasi melingkar, simbol dari beratnya meninggalkan masa sekolah.
Acara emosional ini diadakan setelah selesai pelaksanaan ujian ASAT (Assessment Sumatif Akhir Tahun), yang menjadi momen istimewa bagi 297 siswa yang telah menjalani pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama selama tiga tahun. Kepala Sekolah SMPN 6 Pemalang, Purwaningsih, menyampaikan bahwa seluruh siswa kelas IX dipastikan lulus dengan 100%.
“Untuk memberikan kenangan kepada mereka, kami mengadakan flashmob dengan konsep berbeda. Para siswa membentuk formasi melingkar sambil menyanyikan lagu ‘Sampai Jumpa’, diiringi pembacaan puisi ucapan terima kasih dari siswa kepada guru-guru mereka,” jelas Purwaningsih.
Keberhasilan acara sederhana tetapi bermakna ini menimbulkan kegembiraan dan kesedihan yang tergambar di wajah kepala sekolah serta jajaran guru, yang tidak dapat menahan emosi mereka sepanjang acara.
Inovasi Unik dalam Perpisahan
Purwaningsih menambahkan bahwa flashmob ini merupakan inovasi baru yang diadakan di SMPN 6 Pemalang. Kegiatan ini dirancang dengan memperhatikan transparansi dan tidak membebani orang tua siswa.
“Flashmob ini merupakan gebrakan baru dari SMPN 6 Pemalang untuk menyuguhkan acara perpisahan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ini adalah kali pertama kami mengadakan acara sebesar ini,” pungkasnya pada Kamis, (22/5/2025).
Komitmen antara siswa dan guru SMPN 6 Pemalang berhasil menciptakan kejutan berkesan yang pasti akan dikenang selamanya.
Reaksi Emosional dari Siswa
Salah seorang siswa mengungkapkan keterkejutannya saat ikut dalam flashmob tersebut. Ia mengaku tidak mengetahui sebelumnya tentang acara ini dan merasa sangat terharu.
“Saya sampai nyesek di dada dan ingin menangis karena para guru telah mengajarkan kami ilmu pengetahuan dengan penuh kesabaran. Rasanya sedih mengingat semua kenakalan yang kami lakukan saat belajar bersama mereka,” ungkap salah seorang siswa yang terlihat menahan air mata.
Siswa lainnya juga mengungkapkan pandangannya. Ia menambahkan bahwa flashmob ini memberikan kesan baik dan meninggalkan kenangan indah bagi mereka yang akan lulus.
“Saya benar-benar terkesan dengan perencanaan sekolah yang menambah kemeriahan acara ini. Semua teman-teman terlihat aktif mengikuti gerakan dalam flashmob. Acara hari ini sungguh ‘pecah’ antara sedih dan bahagia, apalagi ini merupakan kali pertama dilaksanakan,” tuturnya penuh semangat.
Dengan momen perpisahan yang begitu menyentuh, siswa dan guru SMPN 6 Pemalang berharap kenangan indah ini akan menjadi penyemangat dalam langkah mereka selanjutnya setelah menyelesaikan masa pendidikan di bangku sekolah
